Waspadai Gejala Sindrom Geriatri pada Lansia
Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada lansia yang terjadi akibat berbagai penurunan fungsi tubuh dan kejiwaan.
Sindrom geriatri tidak bisa dianggap sepele karena dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia.
Misalnya, hilang nafsu makan pada lansia karena kondisi fisik yang melemah. Ini disebabkan proses penurunan fungsi indera penciuman dan perasa atau masalah gigi.
Selain kesehatan, sindom geriatri juga bisa diakibatkan faktor psikologis.
Sindrom geriatri ditandai sejumlah masalah kesehatan. Selain gangguan fungsi kognitif, sindrom geriatri juga ditandai gangguan dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan mobilitas.
Apa saja yang termasuk dalam sindrom geriatri?
1. Penurunan kemampuan sistem gerak
Umumnya penurunan kemampuan sistem gerak terjadi karena berkurangnya aktivitas fisik sehingga lansia kurang menggerakkan tubuhnya. Misalnya, kerena masalah kesehatan tertentu sehingga lansia harus beristirahat di atas tempat tidur.
Jika tidak segera ditangani, lansia rentan jatuh. Selain itu, menurunnya kemampuan bergerak juga dapat memicu masalah kesehatan lain seperti atrofi otot.
2. Jatuh hingga patah tulang
Sindrom geriatri lainnya pada lansia adalah terjatuh hingga patah tulang. Penyebabnya mulai dari masalah penglihatan, gangguan pendengaran dan menurunnya refleks tubuh karena proses penuaan.
Selain itu, penyebab lansia jatuh karena masalah keseimbangan tubuh akibat berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan tiroid, saraf, hingga pembuluh darah.
Jatuh bisa menyebabkan trauma fisik maupun psikososial pada lansia.
3. Mengompol
Mengompol juga bisa menjadi sindrom geriatri pada lansia. Menurut National Institute of Aging, inkontinensia urinen artinya ketidakmampuan menahan keluarnya urine pada saat tidak tepat dan tidak diinginkan.
Inkontinensia urine dapat menimbulkan masalah kesehatan lain, salah satunya dehidrasi. Karena takut ngompol, lansia mengurangi minum.
4. Demensia
Sindrom geriatri pada lansia selanjutnya adalah demensia yang meliputi penurunan fungsi kognitif, daya ingat, perubahan perilaku, dan masalah pada fungsi otak lainnya. Demensia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari lansia.
Penyebab demensia karena proses penuaan alami, alzheimer, atau stroke berulang.
Selain itu, demensia pada lansia bisa disebabkan trauma, gangguan hormon dan malnutrisi.
5. Delirium
Lansia yang mengalami delirium biasanya kehilangan kesadaran atas lingkungan sekitarnya. Ini bisa berlansung sangat cepat, hitungan jam bahkan hari.
Gejala delirium pada lansia diantaranya bicara tidak jelas, gelisah, sulit mengalihkan perhatian dan ketakutan. Penyebabnya adanya gangguan metabolisme pada otak.***
Ilustrasi - Pixabay







